Memberikan susu sebanyak 2 liter setiap hari kepada seorang anak kecil adalah jumlah yang sangat berlebihan dan tidak direkomendasikan. Meskipun susu merupakan sumber nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan protein yang krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, konsumsi dalam jumlah sebesar itu dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan dan ketidakseimbangan nutrisi.
Berikut adalah pendapat saya berdasarkan riset dan panduan nasional maupun internasional:
Potensi Risiko dan Masalah Akibat Konsumsi Susu Berlebihan (2 Liter/Hari) pada Anak Kecil:
-
Anemia Defisiensi Besi:
- Susu, terutama susu sapi, rendah kandungan zat besi. Konsumsi susu dalam jumlah besar dapat membuat anak merasa kenyang sehingga mengurangi asupan makanan lain yang kaya zat besi, seperti daging, unggas, ikan, dan sayuran hijau.
- Kalsium dalam susu juga dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan lain yang dikonsumsi bersamaan.
- Jurnal seperti "High Cow's Milk Intake and Iron Deficiency in Toddlers: A Review of the Evidence and a Call for Action" menekankan bahwa asupan susu sapi yang berlebihan merupakan faktor risiko utama anemia defisiensi besi pada balita. Anemia defisiensi besi dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan fisik anak.
-
Kekurangan Nutrisi Lain (Selain Kalsium dan Vitamin D):
- Ketika susu mendominasi asupan cairan dan kalori anak, ia akan cenderung kekurangan serat, vitamin C, seng, dan nutrisi penting lainnya yang tidak banyak terkandung dalam susu. Pola makan yang beragam dan seimbang sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan semua mikronutrien dan makronutrien yang dibutuhkan.
- Studi dalam "Impact of cow's milk consumption on iron status in a cohort of Canadian toddlers" dan "Beverage consumption and dietary intake among young children: a focus on milk and sweetened beverages" Penelitian ini akan melihat bagaimana konsumsi minuman tertentu, termasuk susu dalam jumlah besar, mempengaruhi asupan makanan dan nutrisi lainnya, serta keragaman diet anak.
-
Asupan Kalori Berlebih dan Risiko Obesitas:
- Susu, terutama susu full cream, mengandung kalori yang cukup tinggi. 2 liter susu sapi full cream bisa menyumbang sekitar 1200-1300 kkal. Jika ini ditambahkan dengan asupan makanan lainnya, total kalori harian anak bisa jauh melampaui kebutuhannya.
- Kelebihan kalori secara konsisten akan menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari. Riset dalam jurnal seperti The Lancet dan International Journal of Obesity telah banyak membahas faktor risiko obesitas pada anak, termasuk asupan kalori berlebih.
-
Masalah Pencernaan:
- Beberapa anak mungkin mengalami konstipasi akibat konsumsi susu yang sangat tinggi, terutama jika asupan seratnya rendah.
- Meskipun jarang, asupan laktosa yang sangat tinggi dari 2 liter susu juga bisa memicu gejala intoleransi laktosa pada anak yang sensitif, seperti kembung, diare, dan sakit perut.
-
Potensi Kehilangan Darah Melalui Saluran Cerna (Occult Blood Loss):
- Pada bayi di bawah 12 bulan, konsumsi susu sapi berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan kehilangan darah samar melalui feses, yang juga berkontribusi pada anemia defisiensi besi. Meskipun pada "anak kecil" (biasanya di atas 1 tahun), risiko ini lebih rendah, namun tetap menjadi pertimbangan jika jumlahnya ekstrem.
Rekomendasi Umum Asupan Susu untuk Anak Kecil:
Rekomendasi asupan susu bervariasi sedikit berdasarkan usia dan panduan dari organisasi kesehatan yang berbeda, namun secara umum adalah sebagai berikut:
- Anak usia 1-2 tahun: American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan sekitar 2-3 cangkir (sekitar 480-720 mL) susu sapi full cream per hari. Panduan di Indonesia dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga umumnya sejalan.
- Anak usia 2-5 tahun: AAP merekomendasikan sekitar 2-2.5 cangkir (sekitar 480-600 mL) susu rendah lemak atau skim per hari. Peralihan ke susu rendah lemak direkomendasikan setelah usia 2 tahun untuk mengurangi asupan lemak jenuh, kecuali ada kondisi medis tertentu.